Kamis, 29 Agustus 2019

MEMAHAMI BENTUK RELASI

MEMAHAMI BENTUK RELASI 

Kelas : VIIIA
Hari/Tgl : Jumat, 30 Agustus 2019


Kali ini, diperkenalkan 4 cara menyatakan relasi, yaitu:
1. Dengan Himpunan Pasangan Berurutan
2. Dengan Diagram Panah
3. Dengan Diagram Cartesius
Cara menyatakan relasi :
1. Himpunan Pasangan Berurutan.
Himpunan yang anggotanya semua pasangan berurutan (x,y) dinamakan himpunan pasangan berurutan.
2. Diagram Panah
Langkah-langkah cara menyatakan relasi dengan diagram panah:
1.Membuat dua lingkaran atau ellips
2.Untuk meletakkan anggota himpunan A dan anggota himpunan B x=A diletakkan pada lingkaran A dan y=B diletakkan pada lingkaran B
3. x dan y dihubungkan dengan anak panah
4. Arah anak panah menunjukkan arah relasi
5. Anak panah tersebut mewakili aturan relasi
3. Diagram Cartesius
Pada diagram cartesius diperlukan dua salib sumbu yaitu; sumbu mendatar (horisontal) dan sumbu tegak (vertikal) yang berpotongan tegak lurus.
1. x=A diletakkan pada sumbu mendatar
2. y=B diletakkan pada sumbu tegak
3. Pemasangan (x,y) ditandai dengan sebuah noktah yang koordinatnya ditulis sebagai pasangan berurutan (x,y)
Agar lebih memahami bentuk relasi, mari simak video berikut ini.

https://www.youtube.com/watch?v=Aw1i74LKKUg

Rabu, 28 Agustus 2019

SISTEM KOORDINAT

SISTEM KOORDINAT

Hari/tgl : Kamis, 29 Agustus 2019
Kelas : VIIIC

Ulangan Harian Sistem Koordinat
Materi :
1. Posisi Titik Pada Bidang Kartesius
2. Posisi Titik Terhadap Titik Lain Pada Bidang Kartesius
3. Posisi Garis Terhadap Sumbu-X dan Sumbu-Y
Uji Kompetensi 2 Buku Cetak Kelas VIII Permendikbud Tahun 2018

MACAM-MACAM HIMPUNAN


MACAM-MACAM HIMPUNAN


Kelas : VIIE & VIIF
Hari/Tgl : Kamis, 29 Agustus 2019


A. Himpunan Bagian

Pengertian Himpunan Bagian

Himpunan A adalah himpunan bagian dari B, jika dan hanya jika setiap anggota dari A merupakan anggota dari B. Ditulis A ⊂ B, dibaca "A himpunan bagian B".


Perhatikan himpunan-himpunan berikut:

A = {himpunan hewan}

B = {himpunan hewan berkaki empat}

C = {himpunan hewan berkaki empat yang bertelur}

Misalkan A, B dan C adalah sebagai berikut:

A = {kucing, anjing, buaya, kura-kura, burung}

B = {kucing, anjing, buaya, kura-kura}

C = {buaya, kura-kura}

Jika kita perhatikan, setiap anggota himpunan B merupakan anggota himpunan A, ditulis B ⊂ A dan setiap anggota himpunan C merupakan anggota himpunan B, ditulis C ⊂ B. Namun, kita tidak dapat menuliskan A ⊂ B karena ada anggota A yang bukan merupakan anggota B, yaitu burung. Oleh karena itu himpunan yang demikian ditulis A ⊄ B.

Menentukan Banyak Himpunan Bagian yang Mungkin (Rumus)

Banyaknya suatu himpunan, dengan mudah dapat kita tentukan dengan menggunakan rumus.

Perhatikan himpunan-himpunan berikut!

A = {a}, banyaknya himpunan bagian ada 2 yaitu {a} dan ∅

A = {a, b}, banyaknya himpunan bagian ada 4 yaitu {a} {b} {a, b} dan ∅

A = {a, b, c }, banyaknya himpunan bagian ada 8 yaitu {a} {b} {c} {a, b} {a, c} {b, c} {a, b, c} dan ∅

A = {a, b, c, d}, banyaknya himpunan bagian ada 16 yaitu {a} {b} {c} {d} {a, b} {a, c} {a, d} {b, c} {b, d} {c, d} {a, b, c} {a, b, d} {a, c, d} {b, c, d} {a, b, c, d}  dan ∅

Dari 4 (empat) himpunan di atas dapat kita lihat bahwa

n(A) = 2 = 2^1

n(A = 4 = 2^2

n(A) = 8 = 2^3

n(A = 16 = 2^4

Dengan demikian kita dapat membuat suatu kesimpulan yaitu sebagai berikut

Jika banyak anggota dari suatu himpunan ada "n" maka dari himpunan tersebut dapat dibuat himpunan bagian sebanyak $2^n$.


Contoh:

Tentukan banyaknya himpunan bagian dari A jika A = {1,2,3}

Jawab:

n(A) = 3

jadi, N = 2³ = 8

Himpunan bagian dari A adalah sebagai berikut:

A= {1} {2} {3} {1,2} {1,3} {2,3} {1,2,3} ∅

B. Himpunan Kosong
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki anggota. Himpunan kosong dinyatakan dengan lambang "{}" atau "∅".

Perhatikan contoh berikut ini.
Contoh 1
Himpunan A adalah himpunan yang anggotanya merupakan bilangan asli antara 3 dan 4.
Jawab:
A =∅ atau A = {} karena tidak ada bilangan asli antara 3 dan 4.
Contoh 2
Jika H adalah himpunan nama-nama hari yang dimulai dengan huruf B, nyatakan dalam notasi himpunan L
Jawab :
H =∅ atau H = {} karena tidak ada nama hari yang dimulai dengan huruf B.
Contoh 3
B = {bilangan cacah antara 2 dan 3}
Jawab:
Himpunan ini tidak memiliki angota, sehingga himpunan ini disebut kosong.
Ditulis, B = {} atau B = ∅
Contoh 4
Selidikilah apakah himpunan berikut kosong atau bukan!
a. himpunan bilangan prima genap
b. himpunan bilangan genap yang habis dibagi 7
c. himpunan nama bilangan yang lamanya 32 hari tiap bulan
Jawab:
a. Bukan himpunan kosong karena ada anggotanya, yaitu: 2
b. Bukan himpunan kosong karena ada anggotanya, salah satunya adalah 42 habis dibagi 7 yaitu 6
c. Himpunan kosong, karena tidak ada 32 hari dalam sebulan

C. Himpunan Semesta
Himpunan semesta atau semesta pembicaraan adalah himpunan yang memuat semua objek yang sedang dibicarakan. Hal ini berarti semesta pembicaraan mempunyai anggota yang sama atau lebih banyak dari pada himpunan yang sedang dibicarakan. Himpunan semesta disebut juga himpunan universal dan disimbolkan S atau U.

Perhatikan contoh berikut.
Contoh
Jika A = {1, 3, 5, 7} maka dari himpunan A dapat ditentukan himpunan semesta yang mungkin yaitu.
a. S_1 = {bilangan ganjil} karena himpunan bilangan ganjil memuat semua anggota A.
b. S_2 = {bilangan asli} karena himpunan bilangan asli juga memuat semua anggota A.
c. S_3 = {1,3,5,7,9,11} karena himpunan ini memuat semua anggota A.

http://sheetmath.com

Selasa, 27 Agustus 2019

MENGENAL RELASI DAN FUNGSI

MENGENAL RELASI DAN FUNGSI

Kelas : VIIIA & VIIIB
Hari/Tgl : Rabu, 28 Agustus 2019


https://www.youtube.com/watch?v=08uaysXOVys


https://www.youtube.com/watch?v=Aw1i74LKKUg

Pengenalan Himpunan

Pengenalan Himpunan

Kelas : VII F
Hari/tgl : Rabu,28 Agustus 2019

http://sheetmath.com

A. Himpunan dan Notasinya

Pengertian Himpunan

Himpunan adalah kumpulan benda atau objek yang terdefinisi dengan jelas.


Untuk lebih jelasnya, coba Gengs perhatikan contoh berikut ini.

Contoh 1

"Kumpulan bunga-bunga yang indah". Kalimat pertama ini tidak dapat kita sebut himpunan karena bunga yang indah itu relatif (bunga yang indah  menurut seseorang belum tentu indah menurut orang lain).  Dengan kata lain, kumpulan bunga indah tidak dapat didefinisikan dengan jelas.

Contoh 2

"Rombongan siswa SMP MUHI yang berwisata ke pulau dewata". Kalimat kedua ini adalah himpunan. Mengapa? karena dengan jelas pada kalimat tersebut dikatakan bahwa yang berwisata ke pulau dewata  ialah siswa-siswi SMP MUHI.

Contoh 3

"Kumpulan makanan enak". Kalimat ini bukan merupakan suatu himpunan, karena makanan enak seseorang belum tentu enak menurut orang lain. Dengan kata lain, objek yang terdapat pada kalimat tersebut tidak terdefinisi dengan baik.

Contoh 4

"Kumpulan bilangan cacah yang kurang dari5". Kalimat ini merupakan himpunan karena anggotanya dapat disebutkan yaitu 0, 1, 2, 3 dan 4.

Lambang Himpunan

Suatu himpunan biasanya diberi nama dengan huruf kapital, seperti ABXZ dan sebagainya. Anggota himpunan dituls di antara tanda {} (kurung kurawal), dan antara anggota yang satu dengan lainnya dipisahkan dengan tanda koma (,).


Untuk lebih jelasnya, coba Gengs perhatikan contoh berikut:

A adalah himpunan bilangan asli yang kurang dari 6.

Kalimat diatas tersebut dapat kita tulis, A = {1, 2, 3, 4, 5}

Menyatakan Suatu Himpunan

Ada 3 (tiga) cara yang dapat dilakukan untuk menyatakan suatu himpunan yaitu sebagai berikut:

1. Menyatakan suatu himpunan dengan kata-kata

Perhatikan contoh berikut.

W = {empat huruf pertama dalam abjad latin}

H = {tokoh-tokoh yang pernah menjadi presiden RI sebelum pemilu 2009}

A = {bilangan cacah yang kurang dari sepuluh}

2. Menyatakan suatu himpunan dengan notasi pembentuk himpunan

Ketentuan penulisan notasi pembentuk himpunan adalah sebagai berikut:

{x|.......}

Keterangan:

x = variabel atau peubah yang menyatakan anggota suatu himpunan

| = dibaca "di mana"

.... = penyataan kalimat matematika yang menjadi syarat keanggotaan.

Perhatikan contoh berikut

A = {x|x = lima huruf pertama dalam abjad latin}

Dibaca : Himpunan A adalah himpunan yang anggotanya p, dimana p adalah lima huruf pertama dalam abjad latin.

H = {x|x = tokoh-tokoh yang pernah menjadi presiden RI sebelum pemilu 2009}

Dibaca : Himpunan X adalah himpunan yang anggotanya x, dimana x adalah tokoh-tokoh yang pernah menjadi presiden RI sebelum pemilu 2009.

3. Menyatakan suatu himpunan dengan cara mendaftar

Pada metode ini, anggota himpunan yang disebutkan satu per satu dalam kurung kurawal yang setiap anggota himpunan dipisah kan dengan tanda koma.

Perhatikan contoh berikut ini.

H = {Soekarno, Soeharto, B.J. Habibie, Abdurrahaman Wahid, Megawati, Susilo Bambang Yudoyono}

A = {0, 1, 2, 3}

L = {a, b, c, d, e}

B. Anggota Himpunan

Setiap benda/objek yang termasuk dalam suatu himpunan disebut anggota/unsur/elemen himpunan tersebut. Untuk menyatakan suatu objek merupakan anggota himpunan, ditulis dengan lambang “∈” sedangkan untuk menyatakan suatu objek bukan, anggota himpunan ditulis dengan lambang “∉”.


Perhatikan contoh berikut

Contoh 1

Misalkan H adalah himpunan huruf-huruf pada kata “MERDEKA”  maka H adalah himpunan  yang anggota-anggotanya terdiri atas huruf-huruf M, E, R, D, E, K dan A.  Huruf M, E, R, D, E, K dan A termasuk anggota himpunan H. Banyaknya anggota himpunan H adalah 6 buah, yaitu M, E, R, D, E, K dan A ditulis n(H) = 6.

Contoh 2

Misalkan I adalah himpunan huruf-huruf pada kata “MATEMATIKA”  maka I adalah himpunan  yang anggota-anggotanya terdiri atas huruf-huruf M, A, T, E, M, A, T, I, K dan A.  Huruf M, A, T, E, M, A, T, I, K dan A termasuk anggota himpunan I. Banyaknya anggota himpunan I adalah 10 buah, yaitu M, A, T, E, M, A, T, I, K dan A ditulis n(I) = 10.

Himpunan dengan banyak anggota berhingga disebut himpunan hingga, sedangkan himpunan dengan banyak anggota tidak berhingga disebut himpunan tidak berhingga. Misalnya, A adalah himpunan bilangan asli, maka anggota-anggota adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan seterusnya maka anggota himpunan A adalah tidak berhingga, ditulis n(A) = tidak berhingga.

C. Himpunan Bagian

Pengertian Himpunan Bagian

Himpunan A adalah himpunan bagian dari B, jika dan hanya jika setiap anggota dari A merupakan anggota dari B. Ditulis A ⊂ B, dibaca "A himpunan bagian B".


Perhatikan himpunan-himpunan berikut:

A = {himpunan hewan}

B = {himpunan hewan berkaki empat}

C = {himpunan hewan berkaki empat yang bertelur}

Misalkan A, B dan C adalah sebagai berikut:

A = {kucing, anjing, buaya, kura-kura, burung}

B = {kucing, anjing, buaya, kura-kura}

C = {buaya, kura-kura}

Jika kita perhatikan, setiap anggota himpunan B merupakan anggota himpunan A, ditulis B ⊂ A dan setiap anggota himpunan C merupakan anggota himpunan B, ditulis C ⊂ B. Namun, kita tidak dapat menuliskan A ⊂ B karena ada anggota A yang bukan merupakan anggota B, yaitu burung. Oleh karena itu himpunan yang demikian ditulis A ⊄ B.

Menentukan Banyak Himpunan Bagian yang Mungkin (Rumus)

Banyaknya suatu himpunan, dengan mudah dapat kita tentukan dengan menggunakan rumus.

Perhatikan himpunan-himpunan berikut!

A = {a}, banyaknya himpunan bagian ada 2 yaitu {a} dan ∅

A = {a, b}, banyaknya himpunan bagian ada 4 yaitu {a} {b} {a, b} dan ∅

A = {a, b, c }, banyaknya himpunan bagian ada 8 yaitu {a} {b} {c} {a, b} {a, c} {b, c} {a, b, c} dan ∅

A = {a, b, c, d}, banyaknya himpunan bagian ada 16 yaitu {a} {b} {c} {d} {a, b} {a, c} {a, d} {b, c} {b, d} {c, d} {a, b, c} {a, b, d} {a, c, d} {b, c, d} {a, b, c, d}  dan ∅

Dari 4 (empat) himpunan di atas dapat kita lihat bahwa

n(A) = 2 = 2^1

n(A = 4 = 2^2

n(A) = 8 = 2^3

n(A = 16 = 2^4

Dengan demikian kita dapat membuat suatu kesimpulan yaitu sebagai berikut

Jika banyak anggota dari suatu himpunan ada "n" maka dari himpunan tersebut dapat dibuat himpunan bagian sebanyak $2^n$.


Contoh:

Tentukan banyaknya himpunan bagian dari A jika A = {1,2,3}

Jawab:

n(A) = 3

jadi, N = 2³ = 8

Himpunan bagian dari A adalah sebagai berikut:

A= {1} {2} {3} {1,2} {1,3} {2,3} {1,2,3} ∅

D. Himpunan Kosong
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki anggota. Himpunan kosong dinyatakan dengan lambang "{}" atau "∅".

Perhatikan contoh berikut ini.
Contoh 1
Himpunan A adalah himpunan yang anggotanya merupakan bilangan asli antara 3 dan 4.
Jawab:
A =∅ atau A = {} karena tidak ada bilangan asli antara 3 dan 4.
Contoh 2
Jika H adalah himpunan nama-nama hari yang dimulai dengan huruf B, nyatakan dalam notasi himpunan L
Jawab :
H =∅ atau H = {} karena tidak ada nama hari yang dimulai dengan huruf B.
Contoh 3
B = {bilangan cacah antara 2 dan 3}
Jawab:
Himpunan ini tidak memiliki angota, sehingga himpunan ini disebut kosong.
Ditulis, B = {} atau B = ∅
Contoh 4
Selidikilah apakah himpunan berikut kosong atau bukan!
a. himpunan bilangan prima genap
b. himpunan bilangan genap yang habis dibagi 7
c. himpunan nama bilangan yang lamanya 32 hari tiap bulan
Jawab:
a. Bukan himpunan kosong karena ada anggotanya, yaitu: 2
b. Bukan himpunan kosong karena ada anggotanya, salah satunya adalah 42 habis dibagi 7 yaitu 6
c. Himpunan kosong, karena tidak ada 32 hari dalam sebulan
E. Himpunan Semesta
Himpunan semesta atau semesta pembicaraan adalah himpunan yang memuat semua objek yang sedang dibicarakan. Hal ini berarti semesta pembicaraan mempunyai anggota yang sama atau lebih banyak dari pada himpunan yang sedang dibicarakan. Himpunan semesta disebut juga himpunan universal dan disimbolkan S atau U.

Perhatikan contoh berikut.
Contoh
Jika A = {1, 3, 5, 7} maka dari himpunan A dapat ditentukan himpunan semesta yang mungkin yaitu.
a. S_1 = {bilangan ganjil} karena himpunan bilangan ganjil memuat semua anggota A.
b. S_2 = {bilangan asli} karena himpunan bilangan asli juga memuat semua anggota A.
c. S_3 = {1,3,5,7,9,11} karena himpunan ini memuat semua anggota A.

Senin, 26 Agustus 2019

Sistem koordinat

SISTEM KOORDINAT
Hari/tgl : Selasa, 27 Agustus 2019
Kelas : VIIIB
Ulangan Harian Sistem Koordinat
Materi :
1. Posisi Titik Pada Bidang Kartesius
2. Posisi Titik Terhadap Titik Lain Pada Bidang Kartesius
3. Posisi Garis Terhadap Sumbu-X dan Sumbu-Y
Uji Kompetensi 2 Buku Cetak Kelas VIII Permendikbud Tahun 2018

Pengenalan Himpunan

Pengenalan Himpunan

Kelas : VII G
Hari/tgl : Selasa,27 Agustus 2019

http://sheetmath.com

A. Himpunan dan Notasinya

Pengertian Himpunan

Himpunan adalah kumpulan benda atau objek yang terdefinisi dengan jelas.


Untuk lebih jelasnya, coba Gengs perhatikan contoh berikut ini.

Contoh 1

"Kumpulan bunga-bunga yang indah". Kalimat pertama ini tidak dapat kita sebut himpunan karena bunga yang indah itu relatif (bunga yang indah  menurut seseorang belum tentu indah menurut orang lain).  Dengan kata lain, kumpulan bunga indah tidak dapat didefinisikan dengan jelas.

Contoh 2

"Rombongan siswa SMP MUHI yang berwisata ke pulau dewata". Kalimat kedua ini adalah himpunan. Mengapa? karena dengan jelas pada kalimat tersebut dikatakan bahwa yang berwisata ke pulau dewata  ialah siswa-siswi SMP MUHI.

Contoh 3

"Kumpulan makanan enak". Kalimat ini bukan merupakan suatu himpunan, karena makanan enak seseorang belum tentu enak menurut orang lain. Dengan kata lain, objek yang terdapat pada kalimat tersebut tidak terdefinisi dengan baik.

Contoh 4

"Kumpulan bilangan cacah yang kurang dari5". Kalimat ini merupakan himpunan karena anggotanya dapat disebutkan yaitu 0, 1, 2, 3 dan 4.

Lambang Himpunan

Suatu himpunan biasanya diberi nama dengan huruf kapital, seperti ABXZ dan sebagainya. Anggota himpunan dituls di antara tanda {} (kurung kurawal), dan antara anggota yang satu dengan lainnya dipisahkan dengan tanda koma (,).


Untuk lebih jelasnya, coba Gengs perhatikan contoh berikut:

A adalah himpunan bilangan asli yang kurang dari 6.

Kalimat diatas tersebut dapat kita tulis, A = {1, 2, 3, 4, 5}

Menyatakan Suatu Himpunan

Ada 3 (tiga) cara yang dapat dilakukan untuk menyatakan suatu himpunan yaitu sebagai berikut:

1. Menyatakan suatu himpunan dengan kata-kata

Perhatikan contoh berikut.

W = {empat huruf pertama dalam abjad latin}

H = {tokoh-tokoh yang pernah menjadi presiden RI sebelum pemilu 2009}

A = {bilangan cacah yang kurang dari sepuluh}

2. Menyatakan suatu himpunan dengan notasi pembentuk himpunan

Ketentuan penulisan notasi pembentuk himpunan adalah sebagai berikut:

{x|.......}

Keterangan:

x = variabel atau peubah yang menyatakan anggota suatu himpunan

| = dibaca "di mana"

.... = penyataan kalimat matematika yang menjadi syarat keanggotaan.

Perhatikan contoh berikut

A = {x|x = lima huruf pertama dalam abjad latin}

Dibaca : Himpunan A adalah himpunan yang anggotanya p, dimana p adalah lima huruf pertama dalam abjad latin.

H = {x|x = tokoh-tokoh yang pernah menjadi presiden RI sebelum pemilu 2009}

Dibaca : Himpunan X adalah himpunan yang anggotanya x, dimana x adalah tokoh-tokoh yang pernah menjadi presiden RI sebelum pemilu 2009.

3. Menyatakan suatu himpunan dengan cara mendaftar

Pada metode ini, anggota himpunan yang disebutkan satu per satu dalam kurung kurawal yang setiap anggota himpunan dipisah kan dengan tanda koma.

Perhatikan contoh berikut ini.

H = {Soekarno, Soeharto, B.J. Habibie, Abdurrahaman Wahid, Megawati, Susilo Bambang Yudoyono}

A = {0, 1, 2, 3}

L = {a, b, c, d, e}

B. Anggota Himpunan

Setiap benda/objek yang termasuk dalam suatu himpunan disebut anggota/unsur/elemen himpunan tersebut. Untuk menyatakan suatu objek merupakan anggota himpunan, ditulis dengan lambang “∈” sedangkan untuk menyatakan suatu objek bukan, anggota himpunan ditulis dengan lambang “∉”.


Perhatikan contoh berikut

Contoh 1

Misalkan H adalah himpunan huruf-huruf pada kata “MERDEKA”  maka H adalah himpunan  yang anggota-anggotanya terdiri atas huruf-huruf M, E, R, D, E, K dan A.  Huruf M, E, R, D, E, K dan A termasuk anggota himpunan H. Banyaknya anggota himpunan H adalah 6 buah, yaitu M, E, R, D, E, K dan A ditulis n(H) = 6.

Contoh 2

Misalkan I adalah himpunan huruf-huruf pada kata “MATEMATIKA”  maka I adalah himpunan  yang anggota-anggotanya terdiri atas huruf-huruf M, A, T, E, M, A, T, I, K dan A.  Huruf M, A, T, E, M, A, T, I, K dan A termasuk anggota himpunan I. Banyaknya anggota himpunan I adalah 10 buah, yaitu M, A, T, E, M, A, T, I, K dan A ditulis n(I) = 10.

Himpunan dengan banyak anggota berhingga disebut himpunan hingga, sedangkan himpunan dengan banyak anggota tidak berhingga disebut himpunan tidak berhingga. Misalnya, A adalah himpunan bilangan asli, maka anggota-anggota adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan seterusnya maka anggota himpunan A adalah tidak berhingga, ditulis n(A) = tidak berhingga.

C. Himpunan Bagian

Pengertian Himpunan Bagian

Himpunan A adalah himpunan bagian dari B, jika dan hanya jika setiap anggota dari A merupakan anggota dari B. Ditulis A ⊂ B, dibaca "A himpunan bagian B".


Perhatikan himpunan-himpunan berikut:

A = {himpunan hewan}

B = {himpunan hewan berkaki empat}

C = {himpunan hewan berkaki empat yang bertelur}

Misalkan A, B dan C adalah sebagai berikut:

A = {kucing, anjing, buaya, kura-kura, burung}

B = {kucing, anjing, buaya, kura-kura}

C = {buaya, kura-kura}

Jika kita perhatikan, setiap anggota himpunan B merupakan anggota himpunan A, ditulis B ⊂ A dan setiap anggota himpunan C merupakan anggota himpunan B, ditulis C ⊂ B. Namun, kita tidak dapat menuliskan A ⊂ B karena ada anggota A yang bukan merupakan anggota B, yaitu burung. Oleh karena itu himpunan yang demikian ditulis A ⊄ B.

Menentukan Banyak Himpunan Bagian yang Mungkin (Rumus)

Banyaknya suatu himpunan, dengan mudah dapat kita tentukan dengan menggunakan rumus.

Perhatikan himpunan-himpunan berikut!

A = {a}, banyaknya himpunan bagian ada 2 yaitu {a} dan ∅

A = {a, b}, banyaknya himpunan bagian ada 4 yaitu {a} {b} {a, b} dan ∅

A = {a, b, c }, banyaknya himpunan bagian ada 8 yaitu {a} {b} {c} {a, b} {a, c} {b, c} {a, b, c} dan ∅

A = {a, b, c, d}, banyaknya himpunan bagian ada 16 yaitu {a} {b} {c} {d} {a, b} {a, c} {a, d} {b, c} {b, d} {c, d} {a, b, c} {a, b, d} {a, c, d} {b, c, d} {a, b, c, d}  dan ∅

Dari 4 (empat) himpunan di atas dapat kita lihat bahwa

n(A) = 2 = 2^1

n(A = 4 = 2^2

n(A) = 8 = 2^3

n(A = 16 = 2^4

Dengan demikian kita dapat membuat suatu kesimpulan yaitu sebagai berikut

Jika banyak anggota dari suatu himpunan ada "n" maka dari himpunan tersebut dapat dibuat himpunan bagian sebanyak $2^n$.


Contoh:

Tentukan banyaknya himpunan bagian dari A jika A = {1,2,3}

Jawab:

n(A) = 3

jadi, N = 2³ = 8

Himpunan bagian dari A adalah sebagai berikut:

A= {1} {2} {3} {1,2} {1,3} {2,3} {1,2,3} ∅

D. Himpunan Kosong
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki anggota. Himpunan kosong dinyatakan dengan lambang "{}" atau "∅".

Perhatikan contoh berikut ini.
Contoh 1
Himpunan A adalah himpunan yang anggotanya merupakan bilangan asli antara 3 dan 4.
Jawab:
A =∅ atau A = {} karena tidak ada bilangan asli antara 3 dan 4.
Contoh 2
Jika H adalah himpunan nama-nama hari yang dimulai dengan huruf B, nyatakan dalam notasi himpunan L
Jawab :
H =∅ atau H = {} karena tidak ada nama hari yang dimulai dengan huruf B.
Contoh 3
B = {bilangan cacah antara 2 dan 3}
Jawab:
Himpunan ini tidak memiliki angota, sehingga himpunan ini disebut kosong.
Ditulis, B = {} atau B = ∅
Contoh 4
Selidikilah apakah himpunan berikut kosong atau bukan!
a. himpunan bilangan prima genap
b. himpunan bilangan genap yang habis dibagi 7
c. himpunan nama bilangan yang lamanya 32 hari tiap bulan
Jawab:
a. Bukan himpunan kosong karena ada anggotanya, yaitu: 2
b. Bukan himpunan kosong karena ada anggotanya, salah satunya adalah 42 habis dibagi 7 yaitu 6
c. Himpunan kosong, karena tidak ada 32 hari dalam sebulan
E. Himpunan Semesta
Himpunan semesta atau semesta pembicaraan adalah himpunan yang memuat semua objek yang sedang dibicarakan. Hal ini berarti semesta pembicaraan mempunyai anggota yang sama atau lebih banyak dari pada himpunan yang sedang dibicarakan. Himpunan semesta disebut juga himpunan universal dan disimbolkan S atau U.

Perhatikan contoh berikut.
Contoh
Jika A = {1, 3, 5, 7} maka dari himpunan A dapat ditentukan himpunan semesta yang mungkin yaitu.
a. S_1 = {bilangan ganjil} karena himpunan bilangan ganjil memuat semua anggota A.
b. S_2 = {bilangan asli} karena himpunan bilangan asli juga memuat semua anggota A.
c. S_3 = {1,3,5,7,9,11} karena himpunan ini memuat semua anggota A.

Minggu, 25 Agustus 2019

Sistem Koordinat

SISTEM KOORDINAT


Hari/tgl : Senin, 26 Agustus 2019
Kelas : VIIIC

Ulangan Harian Sistem Koordinat
Materi :
1. Posisi Titik Pada Bidang Kartesius
2. Posisi Titik Terhadap Titik Lain Pada Bidang Kartesius
3. Posisi Garis Terhadap Sumbu-X dan Sumbu-Y

Uji Kompetensi 2 Buku Cetak Kelas VIII Permendikbud Tahun 2018

Pengenalan Himpunan

Pengenalan Himpunan

Kelas : VII E & VII G
Hari/tgl : Senin,26 Agustus 2019

http://sheetmath.com

A. Himpunan dan Notasinya

Pengertian Himpunan

Himpunan adalah kumpulan benda atau objek yang terdefinisi dengan jelas.


Untuk lebih jelasnya, coba Gengs perhatikan contoh berikut ini.

Contoh 1

"Kumpulan bunga-bunga yang indah". Kalimat pertama ini tidak dapat kita sebut himpunan karena bunga yang indah itu relatif (bunga yang indah  menurut seseorang belum tentu indah menurut orang lain).  Dengan kata lain, kumpulan bunga indah tidak dapat didefinisikan dengan jelas.

Contoh 2

"Rombongan siswa SMP MUHI yang berwisata ke pulau dewata". Kalimat kedua ini adalah himpunan. Mengapa? karena dengan jelas pada kalimat tersebut dikatakan bahwa yang berwisata ke pulau dewata  ialah siswa-siswi SMP MUHI.

Contoh 3

"Kumpulan makanan enak". Kalimat ini bukan merupakan suatu himpunan, karena makanan enak seseorang belum tentu enak menurut orang lain. Dengan kata lain, objek yang terdapat pada kalimat tersebut tidak terdefinisi dengan baik.

Contoh 4

"Kumpulan bilangan cacah yang kurang dari5". Kalimat ini merupakan himpunan karena anggotanya dapat disebutkan yaitu 0, 1, 2, 3 dan 4.

Lambang Himpunan

Suatu himpunan biasanya diberi nama dengan huruf kapital, seperti ABXZ dan sebagainya. Anggota himpunan dituls di antara tanda {} (kurung kurawal), dan antara anggota yang satu dengan lainnya dipisahkan dengan tanda koma (,). 


Untuk lebih jelasnya, coba Gengs perhatikan contoh berikut:

A adalah himpunan bilangan asli yang kurang dari 6.

Kalimat diatas tersebut dapat kita tulis, A = {1, 2, 3, 4, 5}

Menyatakan Suatu Himpunan

Ada 3 (tiga) cara yang dapat dilakukan untuk menyatakan suatu himpunan yaitu sebagai berikut:

1. Menyatakan suatu himpunan dengan kata-kata

Perhatikan contoh berikut.

W = {empat huruf pertama dalam abjad latin}

H = {tokoh-tokoh yang pernah menjadi presiden RI sebelum pemilu 2009}

A = {bilangan cacah yang kurang dari sepuluh}

2. Menyatakan suatu himpunan dengan notasi pembentuk himpunan

Ketentuan penulisan notasi pembentuk himpunan adalah sebagai berikut:

{x|.......}

Keterangan:

x = variabel atau peubah yang menyatakan anggota suatu himpunan

| = dibaca "di mana"

.... = penyataan kalimat matematika yang menjadi syarat keanggotaan.

Perhatikan contoh berikut

A = {x|x = lima huruf pertama dalam abjad latin}

Dibaca : Himpunan A adalah himpunan yang anggotanya p, dimana p adalah lima huruf pertama dalam abjad latin.

H = {x|x = tokoh-tokoh yang pernah menjadi presiden RI sebelum pemilu 2009}

Dibaca : Himpunan X adalah himpunan yang anggotanya x, dimana x adalah tokoh-tokoh yang pernah menjadi presiden RI sebelum pemilu 2009.

3. Menyatakan suatu himpunan dengan cara mendaftar

Pada metode ini, anggota himpunan yang disebutkan satu per satu dalam kurung kurawal yang setiap anggota himpunan dipisah kan dengan tanda koma.

Perhatikan contoh berikut ini.

H = {Soekarno, Soeharto, B.J. Habibie, Abdurrahaman Wahid, Megawati, Susilo Bambang Yudoyono}

A = {0, 1, 2, 3}

L = {a, b, c, d, e}

B. Anggota Himpunan

Setiap benda/objek yang termasuk dalam suatu himpunan disebut anggota/unsur/elemen himpunan tersebut. Untuk menyatakan suatu objek merupakan anggota himpunan, ditulis dengan lambang “∈” sedangkan untuk menyatakan suatu objek bukan, anggota himpunan ditulis dengan lambang “∉”. 


Perhatikan contoh berikut

Contoh 1

Misalkan H adalah himpunan huruf-huruf pada kata “MERDEKA”  maka H adalah himpunan  yang anggota-anggotanya terdiri atas huruf-huruf M, E, R, D, E, K dan A.  Huruf M, E, R, D, E, K dan A termasuk anggota himpunan H. Banyaknya anggota himpunan H adalah 6 buah, yaitu M, E, R, D, E, K dan A ditulis n(H) = 6.

Contoh 2

Misalkan I adalah himpunan huruf-huruf pada kata “MATEMATIKA”  maka I adalah himpunan  yang anggota-anggotanya terdiri atas huruf-huruf M, A, T, E, M, A, T, I, K dan A.  Huruf M, A, T, E, M, A, T, I, K dan A termasuk anggota himpunan I. Banyaknya anggota himpunan I adalah 10 buah, yaitu M, A, T, E, M, A, T, I, K dan A ditulis n(I) = 10.

Himpunan dengan banyak anggota berhingga disebut himpunan hingga, sedangkan himpunan dengan banyak anggota tidak berhingga disebut himpunan tidak berhingga. Misalnya, A adalah himpunan bilangan asli, maka anggota-anggota adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan seterusnya maka anggota himpunan A adalah tidak berhingga, ditulis n(A) = tidak berhingga.

C. Himpunan Bagian

Pengertian Himpunan Bagian

Himpunan A adalah himpunan bagian dari B, jika dan hanya jika setiap anggota dari A merupakan anggota dari B. Ditulis A ⊂ B, dibaca "A himpunan bagian B".


Perhatikan himpunan-himpunan berikut:

A = {himpunan hewan}

B = {himpunan hewan berkaki empat}

C = {himpunan hewan berkaki empat yang bertelur}

Misalkan A, B dan C adalah sebagai berikut:

A = {kucing, anjing, buaya, kura-kura, burung}

B = {kucing, anjing, buaya, kura-kura}

C = {buaya, kura-kura}

Jika kita perhatikan, setiap anggota himpunan B merupakan anggota himpunan A, ditulis B ⊂ A dan setiap anggota himpunan C merupakan anggota himpunan B, ditulis C ⊂ B. Namun, kita tidak dapat menuliskan A ⊂ B karena ada anggota A yang bukan merupakan anggota B, yaitu burung. Oleh karena itu himpunan yang demikian ditulis A ⊄ B.

Menentukan Banyak Himpunan Bagian yang Mungkin (Rumus)

Banyaknya suatu himpunan, dengan mudah dapat kita tentukan dengan menggunakan rumus.

Perhatikan himpunan-himpunan berikut!

A = {a}, banyaknya himpunan bagian ada 2 yaitu {a} dan ∅

A = {a, b}, banyaknya himpunan bagian ada 4 yaitu {a} {b} {a, b} dan ∅

A = {a, b, c }, banyaknya himpunan bagian ada 8 yaitu {a} {b} {c} {a, b} {a, c} {b, c} {a, b, c} dan ∅

A = {a, b, c, d}, banyaknya himpunan bagian ada 16 yaitu {a} {b} {c} {d} {a, b} {a, c} {a, d} {b, c} {b, d} {c, d} {a, b, c} {a, b, d} {a, c, d} {b, c, d} {a, b, c, d}  dan ∅

Dari 4 (empat) himpunan di atas dapat kita lihat bahwa

n(A) = 2 = 2^1

n(A = 4 = 2^2

n(A) = 8 = 2^3

n(A = 16 = 2^4

Dengan demikian kita dapat membuat suatu kesimpulan yaitu sebagai berikut

Jika banyak anggota dari suatu himpunan ada "n" maka dari himpunan tersebut dapat dibuat himpunan bagian sebanyak $2^n$. 


Contoh:

Tentukan banyaknya himpunan bagian dari A jika A = {1,2,3}

Jawab:

n(A) = 3

jadi, N = 2³ = 8

Himpunan bagian dari A adalah sebagai berikut:

A= {1} {2} {3} {1,2} {1,3} {2,3} {1,2,3} ∅

D. Himpunan Kosong
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki anggota. Himpunan kosong dinyatakan dengan lambang "{}" atau "∅".
Perhatikan contoh berikut ini.
Contoh 1
Himpunan A adalah himpunan yang anggotanya merupakan bilangan asli antara 3 dan 4.
Jawab:
A =∅ atau A = {} karena tidak ada bilangan asli antara 3 dan 4.

Contoh 2
Jika H adalah himpunan nama-nama hari yang dimulai dengan huruf B, nyatakan dalam notasi himpunan L
Jawab :
H =∅ atau H = {} karena tidak ada nama hari yang dimulai dengan huruf B.

Contoh 3
B = {bilangan cacah antara 2 dan 3}
Jawab:
Himpunan ini tidak memiliki angota, sehingga himpunan ini disebut kosong.
Ditulis, B = {} atau B = ∅

Contoh 4
Selidikilah apakah himpunan berikut kosong atau bukan!
a. himpunan bilangan prima genap
b. himpunan bilangan genap yang habis dibagi 7
c. himpunan nama bilangan yang lamanya 32 hari tiap bulan
Jawab:
a. Bukan himpunan kosong karena ada anggotanya, yaitu: 2
b. Bukan himpunan kosong karena ada anggotanya, salah satunya adalah 42 habis dibagi 7 yaitu 6
c. Himpunan kosong, karena tidak ada 32 hari dalam sebulan

E. Himpunan Semesta
Himpunan semesta atau semesta pembicaraan adalah himpunan yang memuat semua objek yang sedang dibicarakan. Hal ini berarti semesta pembicaraan mempunyai anggota yang sama atau lebih banyak dari pada himpunan yang sedang dibicarakan. Himpunan semesta disebut juga himpunan universal dan disimbolkan S atau U. 
Perhatikan contoh berikut.
Contoh
Jika A = {1, 3, 5, 7} maka dari himpunan A dapat ditentukan himpunan semesta yang mungkin yaitu.
a. S_1 = {bilangan ganjil} karena himpunan bilangan ganjil memuat semua anggota A.
b. S_2 = {bilangan asli} karena himpunan bilangan asli juga memuat semua anggota A.
c. S_3 = {1,3,5,7,9,11} karena himpunan ini memuat semua anggota A.

Kamis, 22 Agustus 2019

SISTEM KOORDINAT

SISTEM KOORDINAT


Hari/tgl : Jumat, 23 Agustus 2019
Kelas : VIIIA

Ulangan Harian Sistem Koordinat
Materi :
1. Posisi Titik Pada Bidang Kartesius
2. Posisi Titik Terhadap Titik Lain Pada Bidang Kartesius
3. Posisi Garis Terhadap Sumbu-X dan Sumbu-Y

Uji Kompetensi 2 Buku Cetak Kelas VIII Permendikbud Tahun 2018

Rabu, 21 Agustus 2019

FPB DAN KPK BILANGAN BULAT

FPB DAN KPK BILANGAN BULAT


KELAS : VIIE & VIIF
HARI/TGL : KAMIS, 22 Agustus 2019

https://sebentarsaja.com/kpk-dan-fpb/

KPK dan FPB adalah salah satu materi yang diajarkan sejak bangku Sekolah Dasar (SD), kira-kira kamu masih ingat pelajarannya? Khusus untuk kamu yang masih ada ingat walaupun sedikit tentang pelajaran ini pada artikel ini akan dijabarkan kembali mengenai KPK dan FPB, baik itu dari definisi, cara mencari, serta berbagai contoh soal mengenai KPK dan FPB.
Dalam mencari KPK dan FPB diperlukan hal tentang bilangan prima dan juga faktorisasi prima, apa sih maksud dari kedua kata tersebut.
Bilangan Prima adalah bilangan yang mungkin tidak asing lagi di telinga kamu yaitu bilangan asli yang hanya memiliki dua faktor yaitu bilangan itu sendiri dan 1, yang termasuk bilangan prima adalah {2, 3, 5, 7, 11, . . .}
Faktorisasi prima adalah penguraian bilangan menjadi perkalian faktor-faktor prima. Nah, untuk melakukan faktorisasi prima ini kamu memrlukan pohon faktor.
Contoh:
Faktor prima dari 100 , buatlah pohon faktornya




KPK dan FPB
sebentarsaja.com

Didapat dari bilang 100  ( 2 x 2 x 2 x 5 = 2³ x 5 ), jadi faktor prima dari 100 adalah 2³ x 5

Cara Mencari KPK dan FPB

Cara Mencari FPB (Faktor Persekutuan Terbesar)

Faktor persekutuan terbesar atau yang biasa disebut seabgai FPB ini merupakan bilangan besar bulat positif yang dapat dibagi habis pada kedua bilangan tersebut. Ada beberapa metode untuk mencari FPB yaitu, Faktor Persekutuan, Faktorisasi Prima, dan Tabel.
1. Faktor Persekutuan
Faktor persekutuan adalah faktor yang sama dari dua bilangan ataupun lebih dan FPB itu sendiri adalah nilai yang paling besar dari faktor persekutuan dua bilangan atau lebih.
Contoh:
Carilah FPB dari 4, 8, dan 12
Penyelesaian:
Faktor dari 4 adalah = {1, 2, 4}
Faktor dari 8 adalah = {1 , 2, 4, 8}
Faktor dari 12 adalah = {1, 2, 4, 6, 12}
Faktor persekutuannya adalah 1, 2, 4
Nilai yang terbesar adalah 4, sehingga FPBnya adalah 4
2. Faktorisasi Prima
Pada cara ini kamu dapat mengambil bilangan faktor yang sama, selanjutnya ambil yang terkecil dari 2 atau lebih bilangan.
Contoh:
a. Carilah FPB dari 4, 8, dan 12
Penyelesaian:
Buatlah pohon faktornya,
Faktorisasi Prima
Sehingga faktor dari 4, 8, dan 12 yang sama adalah 2, dan yang terkecil adalah 2²= 4
Maka FPB dari 4, 8, dan 12 adalah 4.
b. Tentukan FPB dari bilangan 20 dan 30
Bilangan FPB
  • 2 dan 5 adalah bilangan prima yang sama-sama terdapat dalam faktorisasi prima pada kedua pohon faktor.
  • Pangkat terendah dari 2 adalah 1.
  • Pangkat terendah dari 5 adalah 1.
  • Makan FPB = 2 x 5 = 10
c. Tentukan FPB dari bilangan 48 dan 60
Bilangan FPB
2 dan 3 adalah bilangan prima yang memiliki kesamaan faktorisasi prima dari kedua pohon faktor, dimana pangkat terendah dari kedua adalah 2 dan pangkat terendah dari 3 adalah 1 sehingga FPB dari kedua bilangan tersebut adalah 2² x 3 = 12
3. Tabel
Cara tabel cukup mudah yaitu hanya dengan membagi bilangan yang dicari menggunakan bilangan prima.
a. Tentukan FPB dari bilangan 21 dan 35
21
35
3
7
5
5
7
1
7
1
1
FPB  =  3
 b. Tentukan FPB dari bilangan 36 dan 54
36
54
2
18
27
2
9
27
3
3
9
3
1
3
3
1
1
FPB  = 2 X 3 X 3=  2 X 32  =  18
Pada contoh a karena bilangan 3 saja yang dapat dibagi habis 21 dan 35 maka FPB = 3.
Pada contoh b hanya diberi huruf tebal yang dapat dibagi habis pada bilangan atasnya saja.

Cara Mencari KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil)

Kelipatan Persekutuan Terkecil atau yang biasa dikenal di dunia pendidikan ialah KPK dari dua bilangan yang merupakan bilangan bulat positif terkecil yang dapat dibagi oleh kedua bilangan tersebut. Dalam mencari nilai KPK dari bilangan kamu dapat menggunakan beberapa metode diantaranya kelipatan persekutuan, faktorisasi prima, dan menggunakan tabel.
1. Kelipatan Persekutuan
Kelipatan persekutuan adalah kelipatan yang sama dari dua bilangan ataupun lebih. KPK adalah nilai terkecil dari kelipatan persekutuan 2 ataupun lebih bilangan.
Contoh:
Carilah KPK dari 4 dan 8
Penyelesaian,
Kelipatan 4 adalah = { 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, 40, 44, …}
Kelipatan 8 adalah = {8, 16, 24, 32, 40, 48, 56, …}
Kelipatan persekutuannya adalah 8, 26, 24, 32, … (Kelipatan yang sama dari 4 dan 8)
Nilai yang terkecil adalah 8, sehingga KPK dari 4 dan 8 adalah = 8
2. Faktorisasi Prima
Hal yang dapat kamu lakukan dalam mencari KPK menggunakan cara faktorisasi prima yaitu kamu dapat mengalikan semua bilangan faktor dan apabila ada yang sama ambillah nilai yang paling terbesar, apabila keduanya sama maka ambil salah satunya.
Contoh:
Carilah KPK 8, 12, dam 30
Penyelesaian,
Buat pohon faktornya
KPK dan FPB
KPK dan FPB
  • Faktor 2 yang terbesar adalah 2³
  • Faktor 3 nilainya sama untuk 12 dan 30 ambil salah satunya saja yaitu 3
  • Faktor 5 ada 1 ambil nilai 5
Sehingga dapat diketahui bahwa KPK dari 8, 12, 30 adalah 2³ x 3 x 5 = 120

3 Tabel

Hampir sama dengan mencari FPB, pada hakikatnya cara ini memiliki prinsip yang sama.
Contoh:
a. Tentukan KPK dari bilangan 16 dan 40
16
40
2
8
20
2
4
10
2
2
5
2
1
5
5
1
1
KPK  =  2 X 2 X 2 X 2 X 5
           =   24 X 5  =  80
b. Tentukan KPK dari bilangan 10, 15 dan 25
10
15
25
2
5
15
25
3
5
5
25
5
1
1
5
5
1
1
1
 KPK  =  2  X 3  X  5  X 5
            =   2 X 3 X 52 =  150
Contoh Soal Cerita:
1. Ali berenang 10 hari sekali, Budi berenang 15 hari sekali, sedangkan Cecep berenang 20 hari sekali. Ketiga-tiganya sama-sama berenang pertama kali pada tanggal 20 februari 2012, nah kapan ketiga-tiganya sama-sama berenang untuk yang kedua kalinya?
Penyelesaian,
Faktorisasi prima dari 10 = 2 x 5
Faktorisasi prima dari 15 = 3 x 5
Faktorisasi prima dari 20 = 2² x 5
KPK dari 10, 15, dan 20 = 2² x 3 x 5 = 60 (alikan semua faktor, faktor yang sama ambil yang paling besar). Jadi mereka akan sama-sama akan berenang setiap 60 hari sekali. Mereka akan sama-sama berenang untuk yang keduakalinya pada tanggal 20 Februari + 60 hari = 20 April. Ingatlah bulan Februari pada tahun kabisar adalah 29 hari, untuk tahun bukan kabisar 28 hari (Tahun 2012 adalah tahun kabisat karena habis dibagi dengan 4)
2. Bu Aminah memiliki 20 jeruk dan 30 salak, jeruk dan salah akan dimasukkan ke dalam plastik dengan jumlah yang sama.
Pertanyaan:
a. Berapa jumlah plastik yang diperlukan?
b. Berapa banyak jeruk dan salah pada masing-masing plastik?
Penyelesaian:
Faktorisasi prima dari 20 = 2² x 5
Faktorisasi prima dari 30 = 2 x 3 x 5
FPB dari 20 dan 30 = 2 x 5 = 10 (kalikan faktor yang sama, apabila sama ambil yang terkecil).
a. Jumlah plastik yang diperlukan = 10 plastik
b. Jumlah jeruk pada setiap plastik 20/10 = 2 jeruk, jumlah pada salah pada setiap plastik 30/10 = 3 salak.
3. Pak Andi mendapat giliran ronda tiap 4 hari sekali. Pak Henri mendapat giliran ronda setiap 6 hari sekali. Sedangkan pak Acay mendapat giliran ronda setiap 8 hari sekali. Setiap berapa hari mereka akan ronda bersama-sama? Jika mereka ronda bersama-sama pada tanggal 1 Januari 2008, tanggal berapakah mereka ronda bersama-sama lagi?
Penyelesaian:
KPK dari 4, 6, dan 8
468
2234
2132
2131
3111
KPK dari 4, 6, dan 8              =  2 X 2 X 2 X 3
=  23 X 3
=  8  X  3
=  24
Jadi mereka akan beronda secara bersama-sama setiap 24 hari sekali. Nah, itu dia cara mencari KPK dan FPB serta contoh-contoh soal yang bisa kamu pelajari. Semoga bermanfaat.

POSTES KELILING DAN LUAS SEGIEMPAT

Selasa & Kamis, 4 & 6 Mei 2021 POSTES KELILING DAN LUAS SEGIEMPAT Guru                : Fara Dibah, S.Pd Mapel             : Matemat...