A. {1, 2, 3, 5} C. {-1, 0, 1, 2, 3, 4}
B. {2, 3, 5} D. {-1, 2, 3, 4, 5}
A. {-1, 0, 1, 2, 3} C. {-2, -1, 0, 2}
B. {-1, 0, 1, 2} D. {2, 3, 5}
A. 4 B. 8 C. 16 D. 32
A. 5 B. 6 C. 7 D. 8
A. 6 B. 7 C. 8 D. 9
x + 2y = 6 | x 2 | 2x + 4y = 12 |
2x – y = 6 | x 1 | 2x – 2y = 6 – |
6y = 6 | ||
y = 1 |
Hari/tgl : Kamis, 28 Nopember 2019
Kelas : VII E & VII F
Menyelesaikan PLSV
Persamaan adalah suatu pernyataan matematika dalam bentuk simbol yang menyatakan bahwa dua hal adalah persis sama. Dari bentuk-bentuk 3(x – 1) + x dan –x + 7, kita dapat membentuk persamaan
yang merupakan suatu persamaan linear satu variabel (PLSV). Untuk menyelesaikan suatu persamaan, kita harus menentukan nilai dari x sedemikian sehingga persamaan tersebut menjadi benar, yang berarti, nilai dari ruas kiri sama dengan ruas kanan. Perhatikan tabel berikut.
Berdasarkan tabel di atas, kita dapat menemukan bahwa persamaan 3(x – 1) + x = –x + 7 akan bernilai benar ketika kita mengganti x dengan bilangan 2, dan akan salah jika kita mengganti x dengan bilangan selain 2. Bilangan pengganti yang dapat menyebabkan suatu persamaan bernilai benar disebut selesaian atau akar.
Menyelesaikan persamaan dengan menggunakan tabel akan memakan waktu yang cukup lama. Untuk itu, kita dapat menuliskan suatu persamaan yang diberikan ke dalam persamaan ekuivalen yang lebih sederhana, sampai kita mendapatkan solusi yang diminta. Persamaan-persamaan yang ekuivalen adalah persamaan-persamaan yang memiliki himpunan selesaian sama, dan diperoleh dari penyederhanaan kedua ruas persamaan dengan menggunakan sifat-sifat penjumlahan, perkalian, dan distributif dari suatu persamaan, sampai diperoleh suatu persamaan dalam bentuk x = konstanta.
Sifat Penjumlahan dan Perkalian Suatu Persamaan
Jika A, B, dan C merupakan bentuk-bentuk aljabar dan A = B, maka A + C = B + C, AC = BC, dan A/C = B/C (C ≠ 0).
Dengan kata lain, berdasarkan sifat penjumlahan suatu persamaan, kita dapat menambahkan suatu bilangan atau bentuk aljabar lain ke dalam ruas kanan dan kiri persamaan tersebut. Pernyataan yang serupa dapat dibuat untuk menyatakan sifat perkalian suatu persamaan. Sifat-sifat dari persamaan ini dapat dikombinasikan untuk dijadikan panduan dalam menyelesaikan suatu persamaan linear. Sebagai catatan, tidak semua langkah dalam panduan ini diperlukan dalam menyelesaikan setiap persamaan.
Berikut ini merupakan panduan/langkah-langkah dalam menyelesaikan persamaan linear satu variabel.
Hilangkan tanda kurung dengan menggunakan sifat distributif, kemudian operasikan suku-suku yang serupa.
Gunakan sifat penjumlahan suatu persamaan untuk menulis persamaan tersebut sehingga semua variabel berada di satu ruas, sedangkan semua konstanta berada di ruas lainnya. Sederhanakan masing-masing ruas.
Gunakan sifat perkalian suatu persamaan untuk menghasilkan persamaan yang berbentuk x = konstanta.
Untuk soal penerapan, jawablah ke dalam kalimat sempurna dan gunakan satuan yang sesuai dengan perintah.
Sebagai contoh pertama, kita akan mencoba menyelesaikan persamaan 3(x – 1) + x = –x + 7 yang merupakan masalah di awal pembahasan ini.
Contoh 1: Menyelesaikan PLSV dengan Menggunakan Sifat-sifat Persamaan
Selesaikan persamaan 3(x – 1) + x = –x + 7.
Pembahasan
Seperti selesaian dengan menggunakan tabel, kita juga memperoleh bahwa selesaian dari persamaan tersebut adalah x = 2.
Sumber : https://yos3prens.wordpress.com
x + 2y = 6 | x 2 | 2x + 4y = 12 |
2x – y = 6 | x 1 | 2x – 2y = 6 – |
6y = 6 | ||
y = 1 |
Hari/tgl : Kamis, 14 Nopember 2019
Kelas : VII E & VII F
Menyelesaikan PLSV
Persamaan adalah suatu pernyataan matematika dalam bentuk simbol yang menyatakan bahwa dua hal adalah persis sama. Dari bentuk-bentuk 3(x – 1) + x dan –x + 7, kita dapat membentuk persamaan
yang merupakan suatu persamaan linear satu variabel (PLSV). Untuk menyelesaikan suatu persamaan, kita harus menentukan nilai dari x sedemikian sehingga persamaan tersebut menjadi benar, yang berarti, nilai dari ruas kiri sama dengan ruas kanan. Perhatikan tabel berikut.
Berdasarkan tabel di atas, kita dapat menemukan bahwa persamaan 3(x – 1) + x = –x + 7 akan bernilai benar ketika kita mengganti x dengan bilangan 2, dan akan salah jika kita mengganti x dengan bilangan selain 2. Bilangan pengganti yang dapat menyebabkan suatu persamaan bernilai benar disebut selesaian atau akar.
Menyelesaikan persamaan dengan menggunakan tabel akan memakan waktu yang cukup lama. Untuk itu, kita dapat menuliskan suatu persamaan yang diberikan ke dalam persamaan ekuivalen yang lebih sederhana, sampai kita mendapatkan solusi yang diminta. Persamaan-persamaan yang ekuivalen adalah persamaan-persamaan yang memiliki himpunan selesaian sama, dan diperoleh dari penyederhanaan kedua ruas persamaan dengan menggunakan sifat-sifat penjumlahan, perkalian, dan distributif dari suatu persamaan, sampai diperoleh suatu persamaan dalam bentuk x = konstanta.
Sifat Penjumlahan dan Perkalian Suatu Persamaan
Jika A, B, dan C merupakan bentuk-bentuk aljabar dan A = B, maka A + C = B + C, AC = BC, dan A/C = B/C (C ≠ 0).
Dengan kata lain, berdasarkan sifat penjumlahan suatu persamaan, kita dapat menambahkan suatu bilangan atau bentuk aljabar lain ke dalam ruas kanan dan kiri persamaan tersebut. Pernyataan yang serupa dapat dibuat untuk menyatakan sifat perkalian suatu persamaan. Sifat-sifat dari persamaan ini dapat dikombinasikan untuk dijadikan panduan dalam menyelesaikan suatu persamaan linear. Sebagai catatan, tidak semua langkah dalam panduan ini diperlukan dalam menyelesaikan setiap persamaan.
Berikut ini merupakan panduan/langkah-langkah dalam menyelesaikan persamaan linear satu variabel.
Hilangkan tanda kurung dengan menggunakan sifat distributif, kemudian operasikan suku-suku yang serupa.
Gunakan sifat penjumlahan suatu persamaan untuk menulis persamaan tersebut sehingga semua variabel berada di satu ruas, sedangkan semua konstanta berada di ruas lainnya. Sederhanakan masing-masing ruas.
Gunakan sifat perkalian suatu persamaan untuk menghasilkan persamaan yang berbentuk x = konstanta.
Untuk soal penerapan, jawablah ke dalam kalimat sempurna dan gunakan satuan yang sesuai dengan perintah.
Sebagai contoh pertama, kita akan mencoba menyelesaikan persamaan 3(x – 1) + x = –x + 7 yang merupakan masalah di awal pembahasan ini.
Contoh 1: Menyelesaikan PLSV dengan Menggunakan Sifat-sifat Persamaan
Selesaikan persamaan 3(x – 1) + x = –x + 7.
Pembahasan
Seperti selesaian dengan menggunakan tabel, kita juga memperoleh bahwa selesaian dari persamaan tersebut adalah x = 2.
Sumber : https://yos3prens.wordpress.com
Cara Menentukan Penyelesaian SPLDV Metode Subtitusi
Kelas : VIII B
Hari/tgl : Selasa, 12 Nopember 2019
kita akan membahas tentang cara menentukan himpunan penyelesaian (HP) sistem persamaan linear dua variabel dengan menggunakan metode subtitusi. Adapun langkah-langkah untuk menyelesaikan SPLDV dengan metode subtitusi adalah sebagai berikut.
Langkah 1:
Pilihlah salah satu persamaan (jika ada pilih yang paling sederhana), kemudian nyatakan x sebagai fungsi y atau y sebagai fungsi x.
Langkah 2:
Subtitusikan nilai x atau y yang diperoleh dari langkah 1 ke persamaan yang lain.
Agar kalian lebih memahami bagaimana caranya menentukan himpunan penyelesaian SPLDV dengan menggunakan metode subtitusi, silahkan kalian pelajari beberapa contoh soal dan pembahasannya berikut ini.
Contoh Soal #1
Carilah himpunan penyelesaian dari tiap SPLDV berikut ini.
5x + 5y = 25
3x + 6y = 24
Jawab
5x + 5y = 25 ………. Pers. (1)
3x + 6y = 24 ………. Pers. (2)
Dari persamaan (1) kita peroleh persamaan y sebagai berikut.
⇔ 5x + 5y = 25
⇔ 5y = 25 – 5x
⇔ y = 5 – x
Lalu kita subtitusikan persamaan y ke persamaan (2) sebagai berikut.
⇔ 3x + 6(5 – x) = 24
⇔ 3x + 30 – 6x = 24
⇔ 30 – 3x = 24
⇔ 3x = 30 – 24
⇔ 3x = 6
⇔ x = 2
Terakhir, untuk menentukan nilai y, kita subtitusikan nilai x ke persamaan (1) atau persamaan (2) sebagai berikut.
⇔ 5(2) + 5y = 25
⇔ 10 + 5y = 25
⇔ 5y = 25 – 10
⇔ 5y = 15
⇔ y = 3
Jadi, himpunan penyelesaian dari SPLDV tersebut adalah {(2, 3)}.
Contoh Soal #2
Tentukan himpunan penyelesaian untuk SPLDV berikut ini dengan menggunakan metode subtitusi:
x – 2y = 8
3x + 2y = -8
Jawab
x – 2y = 8 ….………. Pers. (3)
3x + 2y = -8 ………. Pers. (4)
Dari persamaan (3) kita peroleh persamaan x sebagai berikut.
⇔ x – 2y = 8
⇔ x = 8 + 2y
Lalu kita subtitusikan persamaan x ke dalam persamaan (4) sebagai berikut.
⇔ 3(8 + 2y) + 2y = -8
⇔ 24 + 6y + 2y = -8
⇔ 24 + 8y = -8
⇔ 8y = -8 – 24
⇔ 8y = -32
⇔ y = -4
Terakhir, untuk menentukan nilai x, kita subtitusikan nilai y ke persamaan (3) atau persamaan (4) sebagai berikut.
⇔ 3x + 2(-4) = -8
⇔ 3x + (-8) = -8
⇔ 3x = -8 + 8
⇔ 3x = 0
⇔ x = 0
Jadi, himpunan penyelesaian dari SPLDV tersebut adalah {(0, -4)}.
Cara Menentukan Penyelesaian SPLDV Metode Subtitusi
Kelas : VIII A
Hari/tgl : Jumat, 08 Nopember 2019
Kelas : VIII B
Hari/tgl : Kamis, 07 Nopember 2019
Penyelesaian SPLDV
1. Metode Grafik
Penyelesaian SPLDV dengan metode grafik dilakukan dengan menentukan koordinat titik potong dari kedua garis yang mewakili kedua persamaan linear. Sebelumnya, sobat idschool perlu belajar mengenai cara menggambar garis pada persamaan linear terlebih dahulu.
Langkah-langkah menyelesaikan SPLDV dengan metode eliminasi:
Menggambar garis yang mewakili kedua persamaan dalam bidang kartesius.
Menemukan titik potong dari kedua grafik tersebut.
Penyelesaiannya adalah (x, y).
Perhatikan kembali dua persamaan yang digunakan pada metode – metode sebelumnya, yaitu:
2x + 3y = 8 persamaan (i)
3x + y = 5 persamaan (ii)
Berikut ini penyelesaian SPLDV dengan metode grafik.
Langkah 1: menggambar kedua grafik
Menentukan titik potong pada kedua sumbu x dan y dari kedua persamaan.
Gambar garis lurus untuk kedua persamaan linear dalam bidang kartesius diberikan seperti gambar di bawah.
Langkah 2: menemukan titik potong dari kedua grafik tersebut.
Langkah 3: penyelesaiannya adalah (x, y)
Berdasarkan gambar dapat diketahui bahwa titik potong berada pada x = 1 dan y = 2, jadi penyelesaiannya adalah (1, 2).
Kelas : VII G
Hari/tgl : Senin, 04 Nopember 2019
Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
1. Pengertian Persamaan Linear Satu Variabel
Perhatikan kalimat-kalimat terbuka di bawah ini.
a. x – 3 = 5
b. p2 + 4 = 8
c.5n/6 =15
Kalimat-kalimat terbuka di atas menggunakan tanda hubung ” = ” (sama dengan). Kalimat-kalimat seperti ini disebut persamaan.
Persamaan-persamaan tersebut mempunyai satu variabel (peubah), yaitu x, p, dan n di mana derajat dari masing-masing variabel adalah 1, maka persamaan seperti itu disebut persamaan linear satu variabel.
Bentuk umum PLSV adalah ax + b = 0
2. Sifat-Sifat PLSV
Misalkan A = B adalah persamaan linear dengan variabel x dan c adalah konstanta bukan nol. Persamaan A = B ekuivalen dengan persamaan-persamaan berikut:
1. A + C = B + C
2. A – C = B – C
3. A x C = B x C
4. A : C = B : C, C ¹ 0
Sumber : berpendidikan.com
Selasa & Kamis, 4 & 6 Mei 2021 POSTES KELILING DAN LUAS SEGIEMPAT Guru : Fara Dibah, S.Pd Mapel : Matemat...