Kelas : VII G
Perbandingan Berbalik Nilai (Berbalik harga)
Perbandingan berbalik nilai adalah perbandingan dari dua atau lebih besaran dimana jika suatu unsur bertambah, maka unsur lainnya berkurang atau turun nilainya dan sebaliknya. Konsep logika yang digunakan adalah berbanding terbalik.
Contoh penerapan perbandingan berbalik nilai adalah hubungan kecepatan kendaraan dan waktu tempuh. Semakin tinggi kecepatan kendaraan, maka semakin singkat waktu tempuhnya. Semakin lambat / rendah kecepatan kendaraan, maka semakin lama waktu tempuhnya.
Tabel di bawah ini menunjukkan hubungan antara kecepatan suatu kendaraan dengan waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak 200 km.
Antara waktu dan kecepatan merupakan perbandingan yang saling berbalikan. Perbandingan semacam ini dinamakan perbandingan berbalik nilai atau berbalik harga.
Contoh Soal
Sebuah pondok pesantren putri memiliki persediaan beras yang cukup untuk 35 anak selama 24 hari. Berapa hari beras itu akan habis jika penghuni pondok bertambah 5 anak?
Jawab:
Cara 2 (Berdasarkan perhitungan perbandingan)
Banyak anak Banyak hari
Contoh penerapan perbandingan berbalik nilai adalah hubungan kecepatan kendaraan dan waktu tempuh. Semakin tinggi kecepatan kendaraan, maka semakin singkat waktu tempuhnya. Semakin lambat / rendah kecepatan kendaraan, maka semakin lama waktu tempuhnya.
Tabel di bawah ini menunjukkan hubungan antara kecepatan suatu kendaraan dengan waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak 200 km.
Antara waktu dan kecepatan merupakan perbandingan yang saling berbalikan. Perbandingan semacam ini dinamakan perbandingan berbalik nilai atau berbalik harga.
Contoh Soal
Sebuah pondok pesantren putri memiliki persediaan beras yang cukup untuk 35 anak selama 24 hari. Berapa hari beras itu akan habis jika penghuni pondok bertambah 5 anak?
Jawab:
Cara 2 (Berdasarkan perhitungan perbandingan)
Banyak anak Banyak hari
35 ................... 24
35 + 5 ................... p
Karena banyak anak dan banyak hari merupakan perbandingan berbalik nilai (berbalik harga) maka kita gunakan
Keterangan:Karena banyak anak dan banyak hari merupakan perbandingan berbalik nilai (berbalik harga) maka kita gunakan
a dan b adalah nilai besaran
n adalah notasi untuk angka nyata (harga, jarak, kecepatan, dsb)
p adalah perhitungan perbandingan
Sekarang kita gunakan rumusnya dengan cara perkalian silang antara pembilang dan penyebutnya.
a/b = p/n
35/40 = p/24
Diselesaikan dengan perkalian silang
p x b = a x n
p x 40 = 35 x 24
40p = 840
p = 840 : 40 = 21
Jadi beras akan habis selama 21 hari
Apakah cara mudah dan cepat masih bisa digunakan untuk menyelesaikan soal perbandingan berbalik nilai? Mari kita buktikan !
Cara 3 (Menggunakan cara cepat)
Ketika menggunakan cara ini, kita harus bisa menentukan mana nilai besaran dan n. Untuk mencari nilai besaran sangat mudah. Pada setiap soal biasanya terdapat 2 variabel yang sama. Nilai besaran yang diketahui selalu berpasangan dengan n. Pada contoh soal, 35 anak dan 40 anak (35 + 5) disebut nilai besaran (a dan b). 35 anak adalah nilai besaran yang diketahui dan berpasangan dengan n (jumlah hari yaitu 24)
Berdasarkan soal :
Sebuah pondok pesantren putri memiliki persediaan beras yang cukup untuk 35 anak selama 24 hari. Berapa hari beras itu akan habis jika penghuni pondok bertambah 5 anak?
Note : Dalam perbandingan senilai, yang diketahui jadi penyebut. Untuk perbandingan berbalik nilai, yang diketahui jadi pembilang.
Sekarang kita terapkan caranya :
Yang diketahui adalah jumlah anak yaitu 35. Jadikan 35 sebagai pembilang (a). 24 hari sebagai pengali (n), dan yang ditanyakan adalah jumlah hari jika jumlah anak 40 (35 + 5). Jumlah anak yaitu 40 jadikan penyebut (b).
p = a/b x n
p = 35/40 x 24 = 21
Jadi beras akan habis selama 21 hari
Http : juranganles.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar