Selasa, 25 Februari 2020

Garis Singgung Persekutuan Luar Dua Lingkaran

Hari/tgl : Rabu, 26 Februari 2020
Kelas : 8A

Garis Singgung Persekutuan Luar Dua Lingkaran

Ulasan materi terkait garis singgung lingkaran yang pertama akan dibahas adalah garis singgung persekutuan luar dua lingkaran. Persamaan garis singgung lingkaran persekutuan luar melibatkan dua lingkaran dan sebuah garis singgung lingkaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah.

 
Garis singgung lingkaran
 

Garis AB adalah garis singgung persekutuan luar dua lingkaran. Konsep untuk mengetahui panjang garis singgung persekutuan luar dua lingkaran adalah teorema pythagoras. Langkah pertama adalah proyeksikan titik P ke garis OA. Panjang garis PP’ sama dengan garis AB, sehingga dengan menghitung panjang PP’ maka kita juga akan mendapatkan panjang AB (garis singgung persekutuan dua lingkaran).

Perhatikan bahwa segitiga PP’O merupakan segitiga siku-siku yang siku-siku di P’. Dengan teorema phytagoras dapat diperoleh panjang PP’ yaitu sebagai berikut.

  \[ PP' = \sqrt{OP^{2}-\left( OP'\right)^{2}} \]

Karena OP' = OA - BP = R - r maka,

  \[ PP' = \sqrt{OP^{2} - \left( R - r\right)^{2}} \]

Sehingga, rumus garis singgung persekutuan luar dua llingkaran dapat dinyatakan dalam rumus di bawah.

Rumus mencari panjang garis singgung persekutuan luar dua lingkaran:

  \[ AB = PP' = \sqrt{OP^{2}-(R-r)^{2}} \]

Keterangan:
        AB = PP’ = Garis singgung persekutuan luar lingkaran
        OP = Jarak antara kedua pusat lingkaran
        R = Jari-jari lingkaran besar
        r = jari-jari lingkaran kecil

Minggu, 23 Februari 2020

Mengenal Garis

Hari/tgl : Senin, 24 Februari 2020
Kelas : 7E dan 7G

Mengenal Garis

Garis

Garis adalah suatu susunan titik-titik (bisa tak hingga) yang saling bersebelahan serta berderet memanjang ke dua arah (kanan/ kiri, atas/ bawah).

Kedudukan dua buah Garis

Garis Sejajar

Dua Garis Sejajar yaitu jika garis tersebut berada dalam satu bidang datar serta tidak akan pernah bertemu atau berpotongan apabila garis tersebut diperpanjang hingga tak berhingga.

Lambang dari garis sejajar yaitu (//)

Dua garis disebut saling sejajar apabila dua garis tersebut tberada pada satu bidang atau perpanjangannya tidak akan pernah berpotongan.

Adapun beberapa sifat dari garis sejajar, antara lain:

  • Melewati suatu titik diluar garis, bisa dibuat tepat satu garis lain yang sejajar dengan garis tersebut.
  • Apabila terdapat su atugaris yang memotong salah satu dari dua garis yang sejajar, maka garis tersebut akan memotong garis kedua.
  • Apabila suatu garis sejajar dengan garis lainnya, maka kedua garis tersebut juga akan saling sejajar satu sama lain

Garis Berpotongan

Dua buah garis akan disebut berpotongan jika kedua garis tersebut mempunyai sutau titik potong atau biasa disebut dengan titik persekutuan.

Garis berhimpit

Dua buah garis akan disebut berhimpit jika kedua garis tersebut mempunyai setidaknya dua titik potong.

Sebagai contohnya: jarum jam pada saat menunjukkan pukul 12 pas. Maka kedua jarum jam tersebut akan saling berhimpit.

Garis Bersilangan

Dua buah garis bisa disebut saling bersilangan jika kedua garis tersebut tidak sejajar serta tidak berada pada satu bidang.

Untuk memahami beragam kedudukan garis di atas perhatikan pada gambar di bawah ini:


Selasa, 18 Februari 2020

Mengenal Garis Singgung Lingkaran

Hari/Tgl : Rabu, 19 Februari 2020
Kelas : VIII A

Mengenal Garis Singgung Lingkaran

Lingkaran dan garis singgungnya sering dijumpai di sekitar kita. Rantai sepeda dapat dianalogikan sebagai garis singgung lingkaran, dalam hal ini yang menjadi lingkarannya adalah gear sepeda. Jadi, apakah yang dimaksud dengan garis singgung lingkaran? Sebelum menjelaskan pengertian tentang garis singgung lingkaran, perhatikan gambar berikut.

Posisi Garis terhadap Lingkaran

Apakah perbedaan antara garis kl, dan m? Ya! Garis k tidak memotong lingkaran O, garis l memotong lingkaran O pada 2 titik, sedangkan garis m memotong lingkaran O tepat di satu titik. Garis m tersebut disebut garis singgung lingkaran O.

Garis singgung lingkaran adalah garis yang memotong lingkaran tepat di satu titik.

Sifat-sifat Garis Singgung Lingkaran

Garis singgung lingkaran memiliki beberapa sifat yang merupakan akibat dari definisi di atas. Sifat-sifat tersebut adalah sebagai berikut:

  • Garis singgung lingkaran tegak lurus dengan diameter lingkaran yang melalui titik singgungnya. Titik singgung adalah titik perpotongan garis singgung dengan lingkaran.
    Sifat Garis Singgung Lingkaran 1
  • Melalui suatu titik pada lingkaran hanya dapat dibuat satu dan hanya satu garis singgung pada lingkaran.
    Sifat Garis Singgung Lingkaran 2
    Garis p di atas bukan merupakan garis singgung lingkaran O.
  • Melalui suatu titik di luar lingkaran dapat dibuat dua garis singgung lingkaran.
    Sifat Garis Singgung Lingkaran 3
  • Apabila dua garis singgung berpotongan pada suatu titik di luar lingkaran, maka jarak antara titik potong tersebut dengan titik-titik singgung kedua garis singgung tersebut sama.
    Sifat Garis Singgung Lingkaran 4
    Sifat yang keempat ini dapat dibuktikan dengan menggunakan teorema Pythagoras. Karena segitiga-segitiga POR dan POQ adalah segitiga siku-siku, maka PQ2 = PO2 – r2 dan PR2 = PO2 – r2. Sehingga PQ = 

Minggu, 16 Februari 2020

Post Test Aritmetika Sosial Kelas 7

Soal Post Test Aritmetika Sosial

1. Seorang pedagang membeli 3 kodi pakaian dengan harga Rp 600.000,- perkodi. Pakaian tersebut ia jual kembali dengan harga Rp 400.000,- perlusin. Dalam waktu dua hari pakaian tersebut sudah habis. Keuntungan yang diperoleh pedagang tersebut adalah ….
A. Rp 200.000,-
B. Rp 300.000,-
C. Rp 400.000,-
D. Rp 500.000,-

2. Seorang pedagang membeli sebuah TV dengan harga Rp 2.000.000,-. Jika TV tersebut ia jual kembali dengan harga Rp 2.400.000,- maka persentase keuntungan yang diperoleh pedagang tersebut adalah ….

A. 10% C. 25%
B. 20% D. 30%

3. Bruto dari 6 kantong gula pasir adalah 180 kg dan memiliki tara sebesar 1,5%. Berat neto dari masing-masing kantong adalah…

a. 29,85 kg
b. 29,75 kg
c. 29,55 kg
d. 29,45 kg

4. Ayah memiliki tabungan di koperasi. Tabungan awal ayah adalah Rp24.000.000,00. Jika koperasi memberikan jasa berupa bunga simpanan sebesar 12% pertahun, tentukan bunga simpanan yang ada di tabungan ayah setelah 8 bulan dari saat pertama menabung!

5. Pak Budi membeli mobil dengan harga 125.000.000,00. Mobil tersebut kemudian dijual kembali dengan harga Rp120.000.000,00. Tentukan:

a) kerugian yang dialami Pak Budi

b) persentase kerugian

Kamis, 13 Februari 2020

Panjang Busur,Luas Juring dan Luas Tembereng

Hari/tgl : Jumat, 14 Februari 2020
Kelas : VIII A

Panjang Busur, Luas Juring, dan Tembereng

Rumus Panjang Tali Busur

Panjang Busur AB = Sudut Pusat / 360º x Keliling Lingkaran
Panjang Busur AB = α/360º x 2 π r

dimana α adalah susut pusat, sudut yang menghadap ke tali busur

Rumus Luas Juring

Luas Juring AOB = Sudut Pusat / 360º x Luas Lingkaran
Luas Juring AOB = α/360º x  π  r2

Rumus Luas Tembereng

Luas Tembereng = Luas Juring – Luas Segitiga Sama Kaki

Contoh Soal

contoh soal222

Perhatikan gambar lingkaran di atas, jika panjang busur AB = 33 cm dan luas juring COD = 924 cm2, maka tentukan

a. Panjang Busur CD
b. Luar Juring AOB
c. Luas Tembereng CD.

Jawab:
a. Panjang Busur AB/CD = ∠ AOB/∠ COD
Panjang Busur CD = ∠COD/∠AOB x Panjang Busur AB
Panjang Busur CD = 60/45 x 33 = 44 cm

b. Luas Juring AOB/COD = ∠ AOB/∠ COD
Luas Juring AOB = ∠ AOB/∠ COD x Luas Juring COD
Luas Juring AOB = 45/60 x 924 = 693 cm2

c. Luas Tembereng CD
Jika sobat perhatikan lagi lingkaran di atas, maka dengan sudut 60º maka panjang OC = OD = CD = jari-jari lingkaran. Untuk mencari jari-jari lingkarannya kita bisa menggunakan perbandingan sudut untuk mencari keliling lingkaran baru kemudian kita cari panjang jari-jari nya.

Panjang Busur CD/Keliling lingkaran = 60/360
Keliling lingkaran = Panjang Busur CD x 360/60
Keliling lingkaran = 44 x 6
2 π r = 44 x 6
πr = 132
22/7 x r = 132
r = 132/22 x 7 = 42

Setelah ketemu r kita bisa menetukan tinggi segitiga ODC dengan menggunakan dalili phytagoras atau rumus segitiga sama sisi. Kita coba dengan dalil phytagoras

a. Panjang Busur CD
b. Luar Juring AOB
c. Luas Tembereng CD.

Jawab:
a. Panjang Busur AB/CD = ∠ AOB/∠ COD
Panjang Busur CD = ∠COD/∠AOB x Panjang Busur AB
Panjang Busur CD = 60/45 x 33 = 44 cm

b. Luas Juring AOB/COD = ∠ AOB/∠ COD
Luas Juring AOB = ∠ AOB/∠ COD x Luas Juring COD
Luas Juring AOB = 45/60 x 924 = 693 cm2

c. Luas Tembereng CD
Jika sobat perhatikan lagi lingkaran di atas, maka dengan sudut 60º maka panjang OC = OD = CD = jari-jari lingkaran. Untuk mencari jari-jari lingkarannya kita bisa menggunakan perbandingan sudut untuk mencari keliling lingkaran baru kemudian kita cari panjang jari-jari nya.

Panjang Busur CD/Keliling lingkaran = 60/360
Keliling lingkaran = Panjang Busur CD x 360/60
Keliling lingkaran = 44 x 6
2 π r = 44 x 6
πr = 132
22/7 x r = 132
r = 132/22 x 7 = 42

Setelah ketemu r kita bisa menetukan tinggi segitiga ODC dengan menggunakan dalili phytagoras atau rumus segitiga sama sisi. Kita coba dengan dalil phytagoras

a. Panjang Busur CD
b. Luar Juring AOB
c. Luas Tembereng CD.

Jawab:
a. Panjang Busur AB/CD = ∠ AOB/∠ COD
Panjang Busur CD = ∠COD/∠AOB x Panjang Busur AB
Panjang Busur CD = 60/45 x 33 = 44 cm

b. Luas Juring AOB/COD = ∠ AOB/∠ COD
Luas Juring AOB = ∠ AOB/∠ COD x Luas Juring COD
Luas Juring AOB = 45/60 x 924 = 693 cm2

c. Luas Tembereng CD
Jika sobat perhatikan lagi lingkaran di atas, maka dengan sudut 60º maka panjang OC = OD = CD = jari-jari lingkaran. Untuk mencari jari-jari lingkarannya kita bisa menggunakan perbandingan sudut untuk mencari keliling lingkaran baru kemudian kita cari panjang jari-jari nya.

Panjang Busur CD/Keliling lingkaran = 60/360
Keliling lingkaran = Panjang Busur CD x 360/60
Keliling lingkaran = 44 x 6
2 π r = 44 x 6
πr = 132
22/7 x r = 132
r = 132/22 x 7 = 42

Setelah ketemu r kita bisa menetukan tinggi segitiga ODC dengan menggunakan dalili phytagoras atau rumus segitiga sama sisi. Kita coba dengan dalil phytagoras

t = √(422-212)
t = √(1,764-441
t = √1.323
t = 21√3

Luas Segitiga ΔOCD = 0,5 x 42 x 21√3
= 441√3

Luas Tembereng CD
= Luas Juring COD – Luas ΔOCD
= (924 – 441√3) cm2


Rabu, 12 Februari 2020

Kisi Kisi Post Test Aritmetika Sosial

Hari/tgl : Kamis, 13 Februari 2020

Kelas : VII E & VII F


Kisi Kisi Post Test Aritmetika Sosial

Soal No. 1

Anto membeli motor baru dengan harga Rp17.000.000,00 dan dijual lagi dengan harga Rp18.360.000,00. Tentukan:
a) keuntungan yang diperoleh Anto
b) persentase keuntungan yang diperoleh


Pembahasan
Jual Beli motor:
Harga beli = Rp17.000.000,00
Harga jual = Rp18.360.000,00

a) Untung = harga jual − harga beli
= 18.360.000,00 − 17.000.000,00
= Rp1.360.000,00

b) persentase keuntungan


Soal No. 2
Pak Budi membeli mobil dengan harga 125.000.000,00. Mobil tersebut kemudian dijual kembali dengan harga Rp120.000.000,00. Tentukan:
a) kerugian yang dialami Pak Budi
b) persentase kerugian

Pembahasan
Jual Beli Mobil:
a) kerugian yang dialami Pak Budi
Rugi = 125.000.000,00 − 120.000.000,00
= Rp5.000.000,00

b) persentase kerugian


Soal No. 3
Seorang pedagang memiliki barang yang dijual dengan harga Rp126.000,00. Jika dari harga tersebut pedagang mendapatkan keuntungan 5%, tentukan harga pembelian barang!

Pembahasan
Data:
Misal harga belinya adalah x =......
keuntungan 5% = 0,05
harga jual = Rp126.000

Harga beli = x


atau dengan rumus jadi:



dengan p% = 5% = 0,05


Soal No. 4
Pak Jono menjual seekor sapi yang dibelinya beberapa hari yang lalu. Jika sapi terjual Rp8.100.000,00 dan Pak Jono rugi 10%, tentukan harga sapi waktu dibeli!

Pembahasan
Rugi = 10% = 0,10
Harga beli = x =.....


atau dengan rumus langsung:


x = harga beli


Soal No. 5
Seorang pedagang menjual barangnya seharga x rupiah. Dengan penjualan itu ia untung Rp15.000,00 atau 20% dari modalnya. Nilai x adalah....
A. Rp75.000,00
B. Rp80.000,00
C. Rp85.000,00
D. Rp90.000,00

Pembahasan
Harga jual = x
Keuntungan = Rp15.000
%p = 20%
x =....

Menentukan harga belinya dulu


didapat


Jadi harga jualnya:
Harga jual = harga beli + untung
= Rp75.000 + 15.000 = Rp90.000,00
Jawaban: D. Rp90.000,00

Soal No. 6
Seseorang membeli sepeda motor bekas seharga Rp12.000.000,00 dan mengeluarkan biaya perbaikan Rp500.000,00. Setelah beberapa waktu sepeda itu dijualnya Rp. 15.000.000,00. Persentasi untung dari harga beli adalah...

A. 20 %
B. 20,8 %
C. 25 %
D. 26,7 %

Pembahasan
Keuntungan yang diperoleh dengan memperhitungkan biaya perawatan:


Persentase keuntungan dari harga belinya:

Jawaban: B

Soal No. 7
Andi menjual sepeda dengan harga Rp575.000,00. Dalam penjualan itu Andi mendapatkan keuntungan 15%. Harga pembelian sepeda itu adalah....
A. Rp425.000,00
B. Rp484.750,00
C. Rp498.750,00
D. Rp500.000,00

Pembahasan
Menentukan harga pembelian:



Sehingga harga belinya

Jawaban: D. Rp500.000,00

Soal No. 8
Ibu membeli 1 karung beras di pasar seberat 40 kg dengan tara 2%. Tentukan berat bersih (neto) beras yang dibeli Ibu!

Pembahasan
Bruto = 40 kg
%Tara = 2%
Neto =.......

Rumus Tara, Neto dan Bruto


Diperoleh Neto


Soal No. 9
Pemilik sebuah toko mendapat kiriman 100 kg karung gula pasir dari gudang, yang masing-masing tertera pada karungnya tulisan bruto 115 kg dan tara 2 kg. Neto kiriman gula pasir yang diterima pemilik toko adalah....
A. 201 kuintal
B. 117 kuintal
C. 115 kuintal
D. 113 kuintal

Pembahasan
Data untuk tiap karung:
bruto 115 kg dan tara 2 kg
Neto = Bruto − tara
Neto = 115 − 2 = 113 kg

Neto 100 karung:
Neto = 100 × 113 kg
= 11300 kg = 113 kuintal

Soal No. 10
Ayah memiliki tabungan di koperasi. Tabungan awal ayah adalah Rp24.000.000,00. Jika koperasi memberikan jasa berupa bunga simpanan sebesar 12% pertahun, tentukan bunga simpanan yang ada di tabungan ayah setelah 8 bulan dari saat pertama menabung!

Pembahasan
Bunga pertahun, untuk n bulan:



diperoleh


Soal No. 11
Ayah memiliki tabungan di koperasi. Tabungan awal ayah adalah Rp12.800.000,00. Jika koperasi memberikan jasa berupa bunga simpanan sebesar 8% pertahun, tentukan jumlah uang ayah setelah 6 bulan dari saat pertama menabung!

Data:
M = Rp12.800.000,00
n = 6 bulan
b% = 8%
J =.....

Pembahasan
Jumlah tabungan setalh n bulan untuk bunga sebesar b% pertahun:

Jumlah tabungan dengan demikian:


Soal No. 12
Setelah 9 bulan uang tabungan Susi di koperasi berjumlah Rp 3.815.000,00. Koperasi memberi jasa simpanan berupa bunga 12% per tahun. Tabungan awal Susi di koperasi adalah...
A. Rp 3.500.000,00
B. Rp 3.550.000,00
C. Rp 3.600.000,00
D. Rp 3.650.000,00

Pembahasan
Aritmetika sosial, bunga bank atau koperasi. Jika J adalah jumlah uang, M adalah modal / tabungan awal, n adalah bulan dan %b adalah besarnya persen bunga,



sehingga


Rabu, 05 Februari 2020

Bunga Tunggal (Aritmetika Sosial)

Bunga Tunggal 

Hari/tgl : Kamis, 06 Februari 2020
Kelas : VII E & VII F

Bunga tunggal adalah bunga uang yang diperoleh pada setiap akhir jangka waktu tertentu yang tidak mempengaruhi besarnya modal.
Rumus Bunga Tunggal:
Jika modal sebesar M ditabung dengan bunga b % setahun, maka besarnya bunga tunggal (B) dirumuskan sebagai berikut.
a. Setelah t tahun, besarnya bunga:
 
b. Setelah t bulan, besarnya bunga:
c. Setelah t hari (satu tahun adalah 365 hari), besarnya bunga:
Keterangan :
B = Besar bunga
M = Modal (Uang Awal)
b = Persentase bunga
t = waktu (lama menabung atau meminjam)


Baiklah, berikut ini kita akan coba berlatih bagaimana cara menghitung bunga tunggal, dan juga beberapa turunan terkait dengan rumus bunga tunggal yaitu antara lain: mencari besar Modal/Pinjaman awal, mencari waktu menabung/waktu meminjam

Contoh 1:
Tentukanlah besar bunga tunggal yang diterima Ibu Sumiati jika ia menabung uangnya sebesar Rp20.000.000,00 selama 5 tahun, apabila bunga tunggal yang diberikan bank sebesar 5% setahun!
Penyelesaian
Diketahui:
M = 20.000.000
t = 5 th
b = 5%
Ditanya besar bunga tunggal...?
Jawab:
B = 20.000.000 x (5%) x 5
B = 20.000.000 x 0.05 x 5
B = 5.000.000
Jadi besar bunga yang di dapatkan adalah 5.000.000
Contoh 2:
Anto menabung di bank A sebesar Rp 200.000,00 dengan bunga tunggal 12 % per tahun. Ani menabung di bank B sebesar Rp 250.000,00 dengan bunga tunggal 10% per tahun. Setelah 6 bulan, mereka mengambil uangnya. Berapakah selisih bunga uang mereka?
Penyelesaian
Diketahui:
Anto menabung di bang A (M1) = Rp. 200.000,-
b1= 12%/thn
Ani Menambung di bank B (M2) = Rp. 250.000
b2=10%
lama menabung (t) = 6 bln
Ditanyakan selisih uang Anto dan Ani setelah 6 bulan?
Jawab:
Bunga Uang Anto (B1) = M1 x (12%) x (6:12)
B1 = 200.000 x 0,12 x 0,5 = 12.000
Besar bunga tabungan Anto = Rp. 12.000,-
Jadi besar Uang Anto setelah 6 bulan adalah Rp. 200.000 + Rp. 12.000 = Rp. 212.000,-
Bunga Uang Ani (B2) = M2 x (10%) x (6:12)
B2 = 250.000 x 0,1 x 0,5 = 12.500
Besar bunga tabungan Ani = Rp. 12.500
Jadi Besar Uang Ani setelah 6 bulan adalah Rp. 250.000 + Rp. 12.500 = Rp. 262.500,-
Sehingga selisih uang mereka adalah Rp. 262.500 – Rp. 212.000 = Rp. 50.500,-

Sumber : pabaiq.blogspot.com

Selasa, 04 Februari 2020

Hubungan Sudut Pusat dan Sudut Keliling

Hari/tgl : Rabu, 05 Februari 2020
Kelas : VIII A

Sudut Pusat

Sudut pusat adalah sudut terkecil yang dibentuk oleh pusat lingkaran dan dua titik yang terletak pada busur lingkaran. Gambar di bawah akan menunjukkan letak sudut pusat secara lebih jelas.

 
Sudut Pusat dan Sudut Keliling
 
Keterangan:
        \angle AOB merupakan sudut pusat yang menghadap busur AB.
        \angle COD merupakan sudut pusat yang menghadap busur CD.

 
 

Sudut Keliling

Sudut keliling adalah sudut yang dibentuk oleh tiga titik yang terletak pada busur lingkaran. Perhatikan gambar berikut untuk mengetahui letak sudut keliling dalam sebuah ligkaran.

 
sudut pusat dan sudut keliling
 
Keterangan:
        \angle BCA merupakan sudut pusat yang menghadap busur AB.
        \angle XZY merupakan sudut pusat yang menghadap busur XY.

 
 

Hubungan Besar Sudut Pusat dan Sudut Keliling

Besar sudut pusat dan sudut keliling yag menghadap busur yang sama memiliki hubungan. Jadi, jika suatu besar sudut pusat diketahui, maka sudut keliling yang menghadap busur yang sama juga dapat diketahui. Hubungan antara sudut pusat dan sudut keliing dapat dinyatakan dalam uraian di bawah.

Perhatikan gambar di bawah!

 
sudut pusat dan sudut keliling

  1. Besar sudut pusat adalah dua kali besar sudut keliling yang menghadap busur yang sama.
     

      \[ \angle AOB = 2 \times ACB \]

  2.  

  3. Besar sudut keliling adalah setengah dari besar sudut pusat yang menghadap busur yang sama.
     

      \[ \angle ACB = \frac{1}{2} \times AOB \]

  4.  

  5. Besar sudut keliling yang menghadap busur yang sama adalah sama.

    Untuk kasus ini, perhatikan gambar di bawah!

    sudut keliling
     
    Perhatikan \angle ACB\angle AXB, dan \angle AYB! Ketiganya menghadap busur yang sama, yaitu AB. Maka besar ketiga sudut tersebut adalah sama, \angle ACB = \angle AXB = \angle AYB.

  6.  

  7. Jumlah dari sudut keliling yang saling berhadapan adalah 180^{o}.
  8. Perhatikan gambar di bawah!
     
    sudut keliling
     
    Hubungan antara dua sudut keliling \angle PSR dan \angle PQR adalah

      \[ \angle PSR + \angle PQR = 180^{o}\]

 
 Contoh Soal dan Pembahasan

Contoh Soal Sudut Pusat dan Sudut Keliling
Perhatikan gambar berikut!
 
soal sudut pusat dan sudut keliling
 
Jika besar sudut AOB adalah40^{o} maka besar \angle ACD adalah ….


Pembahasan:
Garis DB merupakan garis lurus (Ingat!!! Besar sudut pada garis lurus adalah 180 derajat

  \[ \angle AOD + \angle AOB = 180^{o} \]

  \[ \angle AOD + 40^{o} = 180^{o} \]

  \[ \angle AOD  = 180^{o} - 40^{o} \]

  \[ \angle AOD  = 140^{o} \]

Selanjutnya, perhatikan bahwa \angle ACD dan \angle AOD berturut-turut merupakan sudut pusat dan sudut keliling yang menghadap busur yang sama yaitu AD, sehingga

\[ \angle ACD = \frac{1}{2} \times \angle AOD\]

  \[ \angle ACD = \frac{1}{2} \times 140^{o} \]

  \[ \angle ACD = 70^{o}\]


Sumber : idschool.net

POSTES KELILING DAN LUAS SEGIEMPAT

Selasa & Kamis, 4 & 6 Mei 2021 POSTES KELILING DAN LUAS SEGIEMPAT Guru                : Fara Dibah, S.Pd Mapel             : Matemat...